Rabu, 07 November 2012

Mikrokontroler

Mikrokontroler


 Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara masal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih.
Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menanganiberbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angkadan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.
Adapun kelebihan dari mikrokontroller adalah sebagai berikut :
1. Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.
2. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.
3. Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.
4. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
5. Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.




MKDSD


Jenis dan tipe kabel pada networking
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah
pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP
un shielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable

UTP Cable
 
Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45.
Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight
cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan
untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk
menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub

STRAIGHT CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu
merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak
menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini



Connector 1                     Connector 2
Putih hijau                      Putih hijau 
Hijau                                Hijau
Putih orange                    Putih orange                       
Biru                                  Biru
Putih biru                        Putih biru
Orange                             Orange
Putih coklat                     Putih coklat
Coklat                               Coklat



CROSSOVER CABLE
Connector 1                     Connector 2
Putih hijau                      Putih orange                       
Hijau                                Orange
Putih orange                    Putih Hijau                   
Biru                                  Biru
Putih biru                        Putih biru
Orange                             Hijau
Putih coklat                     Putih coklat
Coklat                               Coklat


                                                                                                                                                      

PLC

                                             PLC (Programmable Logic Controller)


A. Apakah PLC itu?
Sebelum adanya Programmable Logic Controller ,sudah banyak peralatan kontrol sekuensial,
semacam cam shaft dan drum. Ketika relay muncul, panel kontrol dengan relay menjadi
kontrol sekuens yang utama. Ketika transistor muncul, solid state relay diterapkan pada
bidang dimana relay elektromagnetik tidak cocok diterapkan seperti untuk kontrol dengan
kecepatan tinggi.
Sekarang sistem kontrol sudah meluas sampai ke keseluruhan pabrik dan sistem kontrol total
dikombinasikan dengan feedback, pemrosesan data dan sistem monitor terpusat.
B. Yang dapat dikerjakan oleh PLC
1. Untuk Tipe Kontrol URUTAN (Sekuens) :
a. Pengganti Relay Kontrol Logic Konvensional termasuk Timer/Counter.
b. Pengganti Pengontrol card PCB.
c. Sebagai mesin Kontrol Auto/Semi Auto/Manual dan proses-proses.
2. Untuk Tipe Kontrol Canggih :
a. Operasi Aritmatik (+,-,x,:)
b. Penanganan Informasi.
c. Kontrol Analog (Suhu,Tekanan, dll).
d. PID Control (Proportional-Integral-Derivatif)
e. Kontrol Servo Motor.
f. Kontrol Stepper Motor.
3. Untuk Tipe Kontrol Pengawasan :
a. Proses monitor dan alarm.
b. Monitor dan diagnosa kesalahan.
c. Antarmuka dengan komputer (RS232C/RS 422).
d. Antarmuka Printer/ASCII.
e. Jaringan kerja Otomatisasi Pabrik.
f. Local Area Network.
g. Wide Area Network.
h. FA (Factory Automation), FMS (Factory Management System), CIM (Computer Integration
Management), dll.
C. Keuntungan dari penggunaan PLC dalam Otomatisasi
1. Waktu Implementasi proyek dipersingkat.
2. Modifikasi lebih mudah tanpa biaya tambahan.
3. Biaya proyek dapat dikalkulasi dengan akurat.
4. Training penguasaan teknik lebih cepat.
5. Perancangan dengan mudah diubah dengan software, perubahan dan penambahan dapat
dilakukan pada software.
6. Aplikasi kontrol yang luas.
7. Maintenance yang mudah. Indikator Input dan Output dengan cepat dan mudah dapat diketahui
pada sebuah system. Konfigurasi output dengan tipe relay plug in.
8. Keandalan tinggi.
9. Perangkat kontroller standar.
10. Dapat menerima kondisi lingkungan industri yang berat.